Kacific1 telah diluncurkan dengan sukses ke luar angkasa menggunakan roket Falcon9 milik SpaceX pada pukul 19:10 (EST) tanggal 16 Desember 2019 dari Pangkalan Angkatan Udara Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. Satelit tersebut ditempatkan pada lintasan transfer orbit geostasionernya 33 menit setelah initial ignition (pengapian awal).
Dimiliki oleh Kacific Broadband Satellites Group (Kacific), satelit komunikasi buatan Boeing ini akan memberikan layanan broadband berkecepatan tinggi di 25 negara Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik melalui 56 spot beam.
“Kacific1 adalah satelit generasi terbaru dan berteknologi canggih yang melayani wilayah Asia-Pasifik, menempatkan Kacific dalam posisi yang sangat baik untuk tumbuh berkembang di pasar-pasar ini,” kata Christian Patouraux, pendiri dan CEO Kacific. “Berbagai layanannya, mulai dari mobile backhaul hingga internet broadband melalui terminal VSAT, akan menjadi katalisator untuk perubahan positif di negara-negara yang akan dilayani. Saya senang mulai melihat dampak sosial dan ekonomi dari Kacific1.”
Layanan Kacific1 mencakup Indonesia, Filipina, Timor-Leste, dan Asia Selatan dengan 28 spot beam, sedangkan Kepulauan Pasifik dan Selandia Baru akan dicakup dengan 28 spot beam berikutnya.
Setelah mengikuti serangkaian manuver dan uji (In Orbit Test) yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar enam minggu, Kacific1 dijadwalkan untuk memulai layanan komersial pada akhir kuartal pertama 2020.
Peluncuran pertama Kacific yang sangat penting ini dirayakan di Florida oleh lebih dari 160 tamu dari seluruh Asia Pasifik yang mewakili pelanggan, penyedia layanan telekomunikasi dan internet, lembaga pemerintah dan regulator, organisasi nirlaba, universitas, investor, manajemen dan staf Kacific.
“Merayakan peluncuran ini dengan para pendukung internasional Kacific adalah pengalaman yang luar biasa dan meneguhkan. Saya sangat berterima kasih atas energi luar biasa yang mereka bawa di saat yang tak terlupakan ini,” ujar Patouraux.
Source : kacific.com